Sabtu, 01 September 2018

Strategi Pembelajaran Fisika

Tujuan Instruksional 
     Tujuan instruksional adalah kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari materi tertentu dalam satu kali pertemuan. Tujuan instruksional dijabarkan oleh guru berdasarkan indikator dengan mempertimbangkan kondisi lapangan seperti karakteristik siswa,keadaan sekolah, keterampilan guru dan lain-lain.

Perumusan Tujuan Konstruksional 
A = Audience = yang mengikuti pembelajaran 
B = Behaviour = Tingkah Laku / kemampuan yang diharapkan sebagai hasil pbm. 
C = Condition = Keadaan atau sesuatu yang disediakan sebagai perssyaratan dalam rangka mencapai          tujuan. 
D = Degree = Hasil belajar yang diharapkan bersifat kuantitatif dan atau kualitatif.

Tujuan Kognitif (Bloom 1956) 
     Berorientasi kepada kemampuan berpikir
C1. Pengetahuan 
     Contoh : Setelah dijelaskan, siswa mampu menyebutkan 7 besaran pokok dengan benar. 
C2. Pemahaman 
     Contoh : Setelah melakukan percobaan, siswa mampu menyimpulkan pengaruh suhu terhadap zat dengan benar. 
C3. Penerapan 
     Contoh : Setelah dijelaskan,siswa mampu menghitung gaya pada pompa hidrolik dengan benar. 
C4. Analisis 
     Contoh : Siswa dapat menjelaskan perbedaan gelombang transversal dan gelombang longitudinal,setelah melakukan percobaan dengan benar. 
C5. Sintesis 
     Contoh : Dengan bekerja kelompok siswa mampu menciptakan teropong sederhana dengan baik. 
C6. Evaluasi 
     Contoh Dengan  menggunakan kriteria yang ditetapkan mahasiswa dapat membuat penilaian tentang efektifitas pengajaran fisika lingkungan dengan baik. 

Tujuan Psikomotor (Harrow 1972) 
     Berorientasi kepada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh (tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot).
P1. Meniru
     Kemampuan meniru perilaku yang dilihatnya.
Kata kerja : -Mengulangi , -Mengikuti       , - Mengucapkan
                    -Memegang  , - Menggambar
Contoh : Siswa mampu mengulangi menggunakan meraca Ohauss untuk mengukur massa benda dengan benar.
P2. Manipulasi
     Melakukan suatu perilaku tanpa bantuan visual
Kata Kerja : - Mengurangi   , -Mengikuti       , -Memegang
                     -Menggambar  , -Mengucapkan
Contoh : Dengan menggunakan manual dan penjelasan secara verbal, siswa dapat memfokuskan mikroskop dengan benar.
P3. Ketepatan Gerak
          Melakukan suatu perilaku tanpa arah visual maupun petunjuk tertulis dengan tepat .
Kata kerja : -Dengan Tepat , - dengan lancar ,-tanpa kesalahan
Contoh : Guna mengukur frekuensi listrik siswa akan menghubungkan dengan tepat kabel probe osiloskop.
P4. Artikulasi
        Menunjukkan serangkaian gerakan dengan akurat, urutan yang benar dan dengan kecepatan yang tepat.
Kata kerja : -Selaras , - Stabil ,- Terkoordinasi, - Lancar
Contoh : Siswa dapat menggunakan kalkulator untuk mengerjakan 10 soal dalam waktu 10 menit.
P5. Naturalisasi
      Melakukan gerakan tertentu secara spontan.
Kata kerja : - dengan otomatis, - dengan sempurna
                    -  dengan lancar
Contoh : Siswa dapat mengoperasikan osiloskop dengan lancar.

Tujuan Afektif (Bloom 1964)
       Menggambarkan proses seseorang di dalam mengenai dan mengadopsi suatu nilai-nilai atau sikap tertentu untuk pedoman dalam bertingkah laku
A1. Receiving (penerimaan)
    Kata kerja : - mendengarkan ,
                        - menghadiri ,
                        - melihat ,
                        - memperhatikan ,
Contoh : Selama pembelajaran berlangsung, siswa bersedia mendengarkan dengan baik.
A2. Responding
      Berbuat sesuatu sebagai reaksi terhadap suatu gagasan, benda, atau sistem nilai.
Kata kerja : - mengikuti , - mendiskusikan, - berlatih , - berpartisipasi, dan - mematuhi
Contoh : Bila diminta siswa bersedia berlatih menggunakan jangka sorong dengan sungguh - sungguh.
A3. Valuing (penghargaan terhadap nilai-nilai)
 Contoh : Dalam kegiatan kebersihan lingkungan siswa dengan sukarela berpartisipasi
A4. Organization
  Contoh : Siswa mampu memformulasikan alasan mengapa ia setuju belajar seumur hidup.
A5. Pengalaman
 Contoh : Siswa mampu menunjukkan sikap ilmiah dengan menyebutkan dan menguji suatu hipotesa sebelum menerimanya.

Tidak ada komentar: