Secara umum energi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimiliki oleh benda sehingga mampu untuk melakukan kerja. Energi alternatif merupakan istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan menggantikan bahan bakar konvensional. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global.
1. Energi Biomassa
Macam macam energi alternatif yang pertama adalah biomassa. Pembangkit biomassa ini menggunakan bahan bakar dari energi baru terbarukan berupa cangkang sawit, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lain. Harga material tersebut berkisar Rp 600 per kg. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar untuk memproduksi energi listrik setahunnya sebanyak 98.400 ton per tahun.
Pengembangan energi tersebut diharapkan bisa menekan penggunaan bahan bakar fosil untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan listrik yang masih dominan. Keunggulan biomassa sendiri adalah merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui dan dapat menyediakan energi yang terus berkesinambungan.
2. Energi matahari
Macam macam energi alternatif yang kedua adalah tenaga matahari. Tenaga matahari merupakan energi yang tak terbatas. Energi ini juga bisa digunakan sebagai sumber tenaga listrik. Hanya saja perlu biaya yang mahal untuk bisa membangun reaktornya. Faktor cuaca juga menjadi salah satu hambatannya.
Berbeda dengan sumber alam seperti batu bara dan minyak yang diperkirakan dapat habis, tenaga matahari terbilang tidak bisa habis.
Sudah lama matahari digunakan sebagai sumber utama penghasil energi di bumi. Umum dikenal dengan tenaga surya, tenaga ini digunakan manusia untuk menghasilkan listrik disamping tenaga-tenaga lainnya seperti air, angin, uap, juga nuklir.
3. Angin
Macam macam energi alternatif yang ketiga adalah angin. Angin merupakan salah satu energi alternatif yang ramah lingkungan, dan sedang dikembangkan di beberapa negara. Indonesia memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) ini sangat besar, di antaranya energi angin dan panas bumi. Namun, saat ini pemanfaatannya belum optimal.
Beberapa proyek pembangkit tenaga angina dibangun di Indonesia, diantaranya di Sulawesi Selatan. Pembangkit tersebut diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 Mega Watt (Mega Watt/MW).
4. Panas bumi
Macam macam energi alternatif yang keempat adalah panas bumi. Indonesia menjadi negara terbesar kedua penghasil listrik energi panas bumi di dunia, menyalip Filipina dengan kapasitas PLTP 1.600 MW.
Pengamat ekonomi James Adam mengatakan Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur menjadi kota yang layak untuk dikembangkan sebagai pusat sumber daya energi terbarukan terutama panas bumi. Sebab, Flores ini memiliki 16 titik potensi panas bumi yang tersebar.
Flores oleh Menteri ESDM telah ditetapkan sebagai Pulau Panas Bumi karena pulau itu berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber listrik maupun sumber non listrik.
5. Energi ethanol
Macam macam energi alternatif yang kelima adalah energi ethanol. Energi ethanol merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi.
Produsen ethanol, PT Madusari Murni Indah (MMI) menyiapkan diri untuk mengubah limbahnya menjadi tenaga energi listrik. Bahan baku utama adalah molases atau tetes tebu yang merupakan produk limbah dari proses tebu di pabrik gula.
6. Energi gelombang
Macam macam energi alternatif yang keenam adalah gelombang. Energi gelombang merupakan pemanfaatan gelombang laut yang pasang. Penggunaannya memang tidak merusak lingkungan, tapi dalam memanfaatkan gelombang ini membutuhkan anggaran yang cukup besar untuk membangun reaktornya. Selain itu juga kecepatan ombak yang tidak stabil juga menjadi salah satu kendala.
Pemerintah Indonesia mulai menaruh perhatian untuk memanfaatkan laut sebagai sumber energi. Hal itu tertuang dalam Peta Potensi Energi Laut 2014 yang telah diluncurkan. Proyek pemanfaatan energi laut tertuang dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional yang telah disetujui oleh DPR menjadi PP. Kebijakan ini mengakomodir pengembangan energi laut melalui pilot percontohan, peluncuran peta energi nasional.
Jumat, 23 Agustus 2019
Polusi: Pengertian, Jenis, serta Pencegahan dan Penanggulangan
Polusi sering disebut sebagai pencemaran. Namun hal ini berbeda dalam pengertian.
1. Pengertian Polusi
Menurut Ainnudin dan Widyawati (2017), pencemaran adalah suatu kondisi yang mengubah dari bentuk awal ke keadaan yang lebih buruk.
Perubahan yang terjadi lebih buruk ini sebagai akibat dari adanya bahan-bahan pencemar yang masuk.
Bahan pencemar tersebut memiliki sifat racun (toksik) yang dapat membahayakan organisme hidup di sekitarnya.
Sifat racun inilah yang menjadi penyebab pencemaran.
Pengertian polusi yaitu adanya suatu zat atau materi yang masuk ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Polusi adalah suatu perubahan kondisi lingkungan yang merugikan banyak pihak yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian melalui pengaruh langsung/ tidak langsung.
Akibat dari polusi dapat menimbulkan perubahan unsur fisik, biologis, kimiawi dan thermis dalam suatu lingkungan yang berpotensi membuat lingkungan sekitar menjadi tidak nyaman, kesehatan terancam karena banyak bakteri dan virus yang menyebar, serta berdampak pada keselamatan makhluk hidup sekitar.
2. Jenis-Jenis Polusi
Polusi di bumi banyak sekali jenisnya. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh senyawa gas tertentu, senyawa padat, cair, dan faktor lainnya. Berikut merupakan jenis-jenis polusi yang dikenali saat ini dan kerap terjadi.
2.1 Polusi Udara
Udara merupakan faktor terpenting dalam kehidupan. Namun dengan meningkatnya pembangunan kota dan pusat-pusat industri, kualitas udarapun menurun.
Padatnya kendaraan bermotor di sejumlah ruas jalan kota-kota besar sudah menjadi pemandangan sehari-hari.
Tidak heran jika kota-kota besar tersebut menjadi asupan utama penyebar polusi udara. Peningkatan jumlah kendaraan juga merupakan faktor utama dalam peningkatan polusi udara.
2.2 Polusi Tanah
Penyebab pencemaran tanah adalah limbah pertanian, limbah industri, dan limbah rumah tangga.
Permukaan tanah yang tercemar zat berbahaya/ beracun dapat menguapkan zat beracun, terbawa air hujan, dan masuk ke lapisan tanah dalam.
Menurut Muslimah (2015), zat beracun yang terbawa air hujan di tanah dapat dapat mencemari lingkungan di bawahnya sebagai akibat terbawanya polutan oleh aliran air.
2.3 Polusi Air
Pencemaran air adalah ancaman yang banyak dikhawatirkan oleh manusia karena air merupakan sumber kehidupan.
Timbulnya pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan air tanah akibat kemajuan industri akan mempengaruhi daya dukung lingkungan terhadap makhluk hidup.
Naslilmuna et al. (2018) mengemukakan bahwa air yang telah tercemar oleh senyawa organik maupun anorganik akan mudah menjadi media berkembangnya berbagai penyakit.
2.4 Polusi Cahaya
Polusi cahaya merupakan salah satu jenis polusi yang berdampak buruk akibat cahaya buatan manusia.
Polusi cahaya terjadi karena kondisi besarnya intensitas cahaya di suatu tempat.
Polusi cahaya biasanya ada karena dampak dari industrialisasi.
Polusi cahaya berasal dari pencahayaan interior dan eksterior bangunan, properti komersial, papan iklan, lampu jalan, kantor, stadion, dan pabrik.
Polusi cahaya terparah terjadi di negara maju yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi seperti di Eropa, Jepang, dan Amerika Utara, serta kota-kota utama di Afrika Utara dan Timur Tengah, misalnya Kairo.
Polusi cahaya juga menyebabkan bintang dan bulan tidak terlihat di malam hari. Bagi manusia polusi ini dapat menyebabkan masalah tidur di malam hari.
Pencemaran oleh cahaya juga mengakibatkn borosnya energi listrik di daerah perkotaan.
Hal tersebut karena sumber-sumber pencemaran seperti papan reklame, lampu taman, dan sumber-sumber lainnya menurunkan efektivitas jumlah energi yang dilepaskan ke lingkungan.
1. Pengertian Polusi
Menurut Ainnudin dan Widyawati (2017), pencemaran adalah suatu kondisi yang mengubah dari bentuk awal ke keadaan yang lebih buruk.
Perubahan yang terjadi lebih buruk ini sebagai akibat dari adanya bahan-bahan pencemar yang masuk.
Bahan pencemar tersebut memiliki sifat racun (toksik) yang dapat membahayakan organisme hidup di sekitarnya.
Sifat racun inilah yang menjadi penyebab pencemaran.
Pengertian polusi yaitu adanya suatu zat atau materi yang masuk ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Polusi adalah suatu perubahan kondisi lingkungan yang merugikan banyak pihak yang disebabkan oleh hasil aktivitas manusia secara keseluruhan atau sebagian melalui pengaruh langsung/ tidak langsung.
Akibat dari polusi dapat menimbulkan perubahan unsur fisik, biologis, kimiawi dan thermis dalam suatu lingkungan yang berpotensi membuat lingkungan sekitar menjadi tidak nyaman, kesehatan terancam karena banyak bakteri dan virus yang menyebar, serta berdampak pada keselamatan makhluk hidup sekitar.
2. Jenis-Jenis Polusi
Polusi di bumi banyak sekali jenisnya. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh senyawa gas tertentu, senyawa padat, cair, dan faktor lainnya. Berikut merupakan jenis-jenis polusi yang dikenali saat ini dan kerap terjadi.
2.1 Polusi Udara
Udara merupakan faktor terpenting dalam kehidupan. Namun dengan meningkatnya pembangunan kota dan pusat-pusat industri, kualitas udarapun menurun.
Padatnya kendaraan bermotor di sejumlah ruas jalan kota-kota besar sudah menjadi pemandangan sehari-hari.
Tidak heran jika kota-kota besar tersebut menjadi asupan utama penyebar polusi udara. Peningkatan jumlah kendaraan juga merupakan faktor utama dalam peningkatan polusi udara.
2.2 Polusi Tanah
Penyebab pencemaran tanah adalah limbah pertanian, limbah industri, dan limbah rumah tangga.
Permukaan tanah yang tercemar zat berbahaya/ beracun dapat menguapkan zat beracun, terbawa air hujan, dan masuk ke lapisan tanah dalam.
Menurut Muslimah (2015), zat beracun yang terbawa air hujan di tanah dapat dapat mencemari lingkungan di bawahnya sebagai akibat terbawanya polutan oleh aliran air.
2.3 Polusi Air
Pencemaran air adalah ancaman yang banyak dikhawatirkan oleh manusia karena air merupakan sumber kehidupan.
Timbulnya pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) dan air tanah akibat kemajuan industri akan mempengaruhi daya dukung lingkungan terhadap makhluk hidup.
Naslilmuna et al. (2018) mengemukakan bahwa air yang telah tercemar oleh senyawa organik maupun anorganik akan mudah menjadi media berkembangnya berbagai penyakit.
2.4 Polusi Cahaya
Polusi cahaya merupakan salah satu jenis polusi yang berdampak buruk akibat cahaya buatan manusia.
Polusi cahaya terjadi karena kondisi besarnya intensitas cahaya di suatu tempat.
Polusi cahaya biasanya ada karena dampak dari industrialisasi.
Polusi cahaya berasal dari pencahayaan interior dan eksterior bangunan, properti komersial, papan iklan, lampu jalan, kantor, stadion, dan pabrik.
Polusi cahaya terparah terjadi di negara maju yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi seperti di Eropa, Jepang, dan Amerika Utara, serta kota-kota utama di Afrika Utara dan Timur Tengah, misalnya Kairo.
Polusi cahaya juga menyebabkan bintang dan bulan tidak terlihat di malam hari. Bagi manusia polusi ini dapat menyebabkan masalah tidur di malam hari.
Pencemaran oleh cahaya juga mengakibatkn borosnya energi listrik di daerah perkotaan.
Hal tersebut karena sumber-sumber pencemaran seperti papan reklame, lampu taman, dan sumber-sumber lainnya menurunkan efektivitas jumlah energi yang dilepaskan ke lingkungan.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM “SOP LABORATORIUM” DOSEN PENGAMPU : RAHMA DANI,S.Pd.,M.Pd DISUSUN OLEH: KELOMPOK ...
-
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kali ini saya akan membagikan postingan Strategi Pembelajaran Fisika tentang Strategi heor...
-
Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidia...