Selasa, 20 Maret 2018

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . Kali ini saya akan membagikan sebuah materi dari jurnal Perkembangan Peserta Didik
Jurnal Perkembangan Peserta Didik
More info

JURNAL PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Prof. Dr. Mustaji, M.Pd
Dosen Program Studi TP FIP Universitas Negeri Surabaya
Abstrak.
 Pengembangan kemampuan berpikir kristis dan kreatif sertamemecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan siswa adalah penting. Kesadaran ini  perlu dijadikan pijakan dalam pengembangan kurikulum dengan mengedepankan pembelajaran konstekstual. Untuk itu para guru perlu berbuat, merancang secara serius pembelajaran yang didasarkan pada premis proses belajar. Kemampuan berpikir kristis dan kreatif dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran. Kemampuan itu da mencakup beberapa hal, diantaranya, (1) membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan bijak, () mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman dan kemahiran berfikir secara lebih praktik baik di dalam atau di luar sekolah, (!) menghasilkan idea atau ciptaan yang kreatif dan ino"atif, (#) mengatasi cara$cara berfikir yang terburu$buru, kabur dan sempit, (%) meningkatkan aspek kognitif dan afektif, dan (&) bersikap terbuka dalam menerima dan memberi pendapat, membuat  pertimbangan berdasarkan alasan dan bukti, serta berani memberi pandangan dan kritik
A. Pendahuluan
Sering kita mendengar ungkapan dari seorang guru mengenai banyaknya siswa yang `tidak  berpikir’. Mereka pergi ke sekoa! tetapi "ara bea#ar mereka terbatas mendengarkan keterangan guru$ kemudian tidak men"oba mema!ami materi yang dia#arkan oe! guru. Saat u#ian$ para siswa mengungkapkan kembai materi yang tea! mereka !a%akan itu. &ara bea#ar seperti ini$  bukana! suatu keber!asian$ dan merupakan "ara bea#ar yang tidak kita inginkan. Mengenai niai dan u#ian$ !arus diakui ba!wa siswa tersebut bisa men#awab pertanyaan.Sebagian dari mereka mungkin mendapat niai yang tinggi dan dianggap siswa yang sukses. Meskipun beum ada !asi peneitian yang kongkret$ ba!wa seandainya para siswa tersebut ditanya'setea! u#ian seesai'apaka! mereka masi! ingat materi yang tea! mereka pea#ari$ makatidak !eran kaau mereka suda! upa apa yang tea! mereka pea#ari.Proses pembea#aran sebagaimana digambarkan di atas banyak kita temukan di sekoa!'sekoa!. Proses pembea#aran baru diaknasakan untuk men"apai tu#uan pembea#aran pada tingkat renda!yakni mengeta!ui$ mema!ami$ dan menggunakan beum mampu menumbu!kan kebiasaan  berpikir kreati% yakni suatu yang paing esensi dari dimensi bea#ar. Sebagian besar guru beum meran"ang pembea#aran yang mengembangkan kemampuan berpikir ()amdi$ *++*,Proses pembea#aran sebagian besar masi! men#adikan anak tidak bisa$ men#adi bisa. )egiatan  bea#ar berupa kegiatan menamba! pengeta!uan$ kegiatan meng!adiri$ mendengar dan men"atat  pen#easan guru$ serta men#awab se"ara tertuis soa'soa yang diberikan saat berangsungnya u#ian. Pembea#aran baru diimpementasikan pada tataran proses menyampaikan$ memberikan$ mentrans%er imu pengeta!uan dari guru kepada siswa.
You're reading a preview
Sekian dan terimakasih . Semoga bermanfaat . Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaratuh

Tidak ada komentar: