Jumat, 24 Agustus 2018

Manajemen Berbasis Sekolah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Kali ini saya akan membagikan materi Pengelolaan Pendidikan tentang Manajemen Berbasis Sekolah. Silahkan dibaca :) 
Dasar-dasar Pengelolaan Pendidikan 
Pengertian Administrasi Pendidikan 
          Administrasi ialah keseluruhan proses yang mempergunakan dan mengikutsertakan semua sumber potensi yang tersedia dan yang sesuai, baik personal maupun material, dalam usaha untuk mencapai bersama suatu tujuan secara efektif dan efisien (Moh.Rifa'i,1982). Namun, menurut Siagian, administrasi adalah keseluruhan proses dalam kerja sama. 
Sehingga, pengelolaan pendidikan, menerapkan kaidah-kaidah administrator dalam bidang pendidikan. Sedangkan manajemen merupakan proses kegiatan.

         Adapun pentingnya penerapan kaidah,yaitu : 
1.  Mengantisipasi tuntutan perkembangan dan juga tuntutan pembangunan baik regional ataupun             global. Contoh : MEA (Pasar Bebas= Masyarakat Ekonomi ASEAN) bekerja di Indonesia.                   Hubungan pengelolaan pendidikan dengan kaidah administrasi pendidikan yakni mempersiapkan
     segala hal yang berhubungan dengan pendidikan. 
2. Produk pendidikan berbentuk fisik ataupun non fisik. Berbentuk fisik seperti buku sedangkan non 
    fisik biasanya SDM (mengenai ilmu pengetahuannya). Sehingga, perlu ditata dengan berbagai cara
    seperti buku (dicetak,disebar). 
3. Semakin lama lembaga pendidikan bertambah dan semakin beragam. 
4. Tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi serta tuntutan dari hidup manusia. 
5. Tuntutan dari masyarakat terhadap peralatan dan fasilitas dalam merebut kepercayaan konsumen 
    tenaga kerja dan bursa tenaga kerja. 
6. Pendidikan dan lembaga pendidikan menjadi ajang bisnis untuk merebut persaingan yang sehat. 

Fungsi dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan 
1. Membuat putusan (Kepsek) 
    Adapun langkahnya sebagai berikut : 
a. Menentukan masalah 
b. Menganalisa (menguraikan) Situasi 
c. Mengembangkan alternatif kemungkinan 
d. Menganalisa 
e. Memilih alternatif 
2. Merencanakan 
3. Mengoraganisasikan 
4. Mengkomunikasi 
5. Mengkoordinasi 
6. Mengawasi 

     Ruang lingkupnya terbagi dua yakni administrasi (sifat statis) dan operatif (sifat dinamis) seperti :
A. Pengelolaan Kesiswaan 
B. Pengelolaan Kurikulum 
C. Pengelolaan Personil 

Demikian materi Pengelolaan Pendidikan yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua :). Semangaattttt 
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Selasa, 14 Agustus 2018

Pengelolaan Pendidikan

Desentralisasi Pendidikan
Pengertian Pendidikan biasanya tertuang dalam UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas. Sentralisasi pendidikan merupakan pendidikan yang dikekola oleh kewenangan pemerintah pusat. 
     
     Kelemahan Sentralisasi adalah dalam mengambil keputusan dalam waktu yang lama,seperti : 
1. Totaliterisme penyelenggaraan pendidikan 
2. Keseragaman manajemen 
3. Keseragaman pola 
4. Melemah kebudayaan 
5. Kualitas manusia yang robotic 

     Desentralisasi tertuang dalam UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Desentralisasi Daerah. 
Adapun yang dikecualikan dalam hal ini, yaitu : 
a. Politik Luar Negeri 
b. Pertahanan 
c. Keamanan 
d. Yustisi 
e. Moneter dan Fiskal 
f. Agama 

     Jenis desentralisasi salah satunya adalah di sektor pendidikan dalam hal kebijakan dan aspek pendanaan. Pentingnya desentralisasi, misalnya biaya pendidikan, residistribusi politik, peningkatan kualitas pendidikan, inovasi. Desentralisasi tempatnya masih tetap di daerah pusat. Hal-hal mencakup penetapannya seperti : 
1. Standar Kompetensi dan Pengaturan Kurikulum Nasional serta Penilaian secara Nasional
2. Gelar Akademik 
3. Biaya 
4. Penerimaan, perpindahan, sertifikasi siswa 
5. Benda cagar budaya 
6. Kalender Akademik 
     Prinsip desentralisasi Pendidikan Indonesia 
1. Perluasan dan pemerataan (Walikota, bupati )
2. Peningkatan kemampuan akademik 
3. Perubahan sistem pendidikan 
4. Kemampuan dan partisipasi masyarakat (Komite) 
5. Pembahasan dan pemantapan sistem '
6. Peningkatan kualitas lembaga 
     Adapun pentingnya desentralisasi Pendidikan, yaitu : 
a. Partisipasi (usulan) dari bawah ke atas 
b. Mengakomodasi 
c. Mengurangi biaya 
     Adapun Kelebihan desentralisasi seperti mampu memenuhi tujuan politik(demokrasi), mampu membangun partisipasi masyarakat, mampu menyelenggarakan pendidikan dengan fasilitas. Sedangkan kegagalan desentralisasi seperti masa transisi, tidak rinci, kempuan keuangan, SDM, Kapasitas manajemen, Restruksi kelembagaan daerah. 

     Restruksi Pendidikan 
Restruksi merupakan perubahan yang harus dilakukan dalam dunia pendidikan. Adapun yang perlu diperbaiki, seperti struktur organisasi terbuka dan dinamis. Terbuka dalam hal ini berarti transparan, visi dan misi jelas,struktur dan sebagainya jelas oleh masyarakat. Sarana dan prasana harus standar. Contoh : Luar ruangan, jumlah siswa. Kurikulum dirubah menjadi sistem belajar tuntas. Tenaga kependidikan yang professional. Sistem pembelajaran di perbaharui. Sistem penilai berkelanjutan, dilakukan supersisi. 
     Pendidikan berbasis masyarakat, misalnya ; Pesantren,magang,kurikulum keterampilan ,dan sebagainya. Disisi lain juga terdapat formula pembiayaan contohnya dana BOS.

Selasa, 07 Agustus 2018

Pengantar Filsafat Pendidikan 
Pengelolaan Pendidikan
            Mengelola berarti ada banyak komponen yang ingin diatur. Adapun yang dikelola dalam pendidikan seperti kurikulum,siswa,fasilitas dan sebagainya yang berada di area sekolah. 

Pengertian Filsafat 
          Berasal dari kata Philein = Mencintai dan Sophos = Kebijaksanaan. Sedangkan filsafat = mencintai kebijaksanaan. 
     Adapun dua kriteria pokok filsafat, yaitu : 
  1.  Kegiatan mencari kebenaran 
  2. Kebenaran yang dicari itu berdiri sedalam-dalamnya, setinggi-tingginya, seluas-luasnya, selengkap-lengkapnya dan setuntas-tuntasnya. 
Metode Filsafat 
  1. Aristoteles : Silogistis Deduktif 
  2. Francis Bacon : Induktif 
  3. Decartes : Skeptis 
  4. dll 
     Pada metode silogistis deduktif berarti dari bentuk umum ke bentuk khusus. Contoh : Hewan merupakan makhluk hidup. Kerbau merupakan makhluk hidup dan manusia merupakan makhluk hidup. 
     Pada metode induktif berarti kebalikan dari silogistis deduktif. Contoh : Kerbau makan rumput. Kambing juga maka rumput. Maka, hewan tersebut termasuk hewan herbivora. 
     Pada metode skeptis berarti sebuah pernyataan yang meragukan. Sebelum sesuatu terbukti selanjutnya menjadi keraguan. 

Berfilsafat 


     Berfilsafat berarti berfikir reflektif untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mendasar (radikal = bertentangan) dan universal. Filsafat bertumpu pada kemampuan nalar / rasio manusia. Pemikiran filsafat bersifat spekulatif, artinya merenung,memikirkan sesuatu sedalam-dalamnya,tanpa keharusan ada kontak langsung dengan objek yang difikirkan. 

Adapun macam-macam filsafat terbagi menajdi filsafat spekulatif dan filsafat analitik. 

Filsafat Pendidikan 
  1. Menginspirasi 
  2. Menganalisis 
  3. Memperspektifkan 
  4. Menginvestigasi 
Masalah Pendidikan 
  1. Apakah hakikat pendidikan ?
  2. Mengapa harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia ?
  3. Apakah pendidikan itu berguna untuk membina kepribadian manusia ?
  4. Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu ? 
Realitas dalam pendidikan salah satunya menyangkut konten kurikulum. 

     Adapun macam-macam filsafat yang lain, seperti : 
  1. Filsafat Idealisme ( Mewariskan moral dan budaya ) 
  • Realitas sebagai nonmaterial (sesuatu yang ideal, tak berwujud) 
  • Kehidupan yang ideal 
  • Hubungan guru dan murid harus berdasarkan sesuatu yang absolut ke arah kebajikan( Kebaikan ), kebenaran dan keindahan. Idealisme melahirkan teori pendidkan esensialisme. Pendidikan melahirkan moralitas menurut filsafat idealisme. 
      2. Filsafat Realisme 
  • Melihat dunia sebagai objek yang nyata 
  • Pengenalan terhadap dunia yang nyata 
  • Orientasi digagas oleh Aristoteles, Al-Kindi, Al-Faradi
  • Belajar melalui inderanya
     3. Filsafat Thomisme 
  • Keyakinan agama dan kemampuan berfikir (rasio). Teori perenialisme biasanya pada pendidikan menggabungkan antara akal dan agama. 
     4. Filsafat Pragmatisme biasanya pemikiran praktis, sesuai dengan keadaan.
     5. Filsafat Eksistensialisme biasanya mengutamakan eksistensi pengalaman. Adapun pandangan             eksistensialisme tentang pendidikan yakni, pada pendidikan harus humanis                                           ( berperikemanusiaan ), harus membangkitkan kesadaran akan eksistensinya. 
     6. Filsafat Progressivisme, yang terpenting adalah memikirkan kemajuan (segala sesuatu ke                     depan) 
     7. Post Modern (sesudah modern) 
               Zaman modern serba universal, menekankan rasio, ekonomi kapitalistik, efisiensi dan                   efektivitas.  

Paham Post Modern 
         Post Modern biasanya dimulai dengan memiliki bakat dan kemauan sendiri dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler. 

Hubungan Filsafat dan Pendidikan 
  • Hubungan Keharusan 
           Dikarenakan mencari nilai-nilai ideal (cita-cita) yang lebih baik, pendidikan mengaktualisasikan (mencapai) nilai-nilai dalam kehidupan manusia. 
  • Dasar Pendidikan
           Guna filsafat adalah menyusun tujuan dan metodologi pendidikan.