Pengantar Filsafat Pendidikan
Pengelolaan Pendidikan
Mengelola berarti ada banyak komponen yang ingin diatur. Adapun yang dikelola dalam pendidikan seperti kurikulum,siswa,fasilitas dan sebagainya yang berada di area sekolah.
Pengertian Filsafat
Berasal dari kata Philein = Mencintai dan Sophos = Kebijaksanaan. Sedangkan filsafat = mencintai kebijaksanaan.
Adapun dua kriteria pokok filsafat, yaitu :
- Kegiatan mencari kebenaran
- Kebenaran yang dicari itu berdiri sedalam-dalamnya, setinggi-tingginya, seluas-luasnya, selengkap-lengkapnya dan setuntas-tuntasnya.
Metode Filsafat
- Aristoteles : Silogistis Deduktif
- Francis Bacon : Induktif
- Decartes : Skeptis
- dll
Pada metode silogistis deduktif berarti dari bentuk umum ke bentuk khusus. Contoh : Hewan merupakan makhluk hidup. Kerbau merupakan makhluk hidup dan manusia merupakan makhluk hidup.
Pada metode induktif berarti kebalikan dari silogistis deduktif. Contoh : Kerbau makan rumput. Kambing juga maka rumput. Maka, hewan tersebut termasuk hewan herbivora.
Pada metode skeptis berarti sebuah pernyataan yang meragukan. Sebelum sesuatu terbukti selanjutnya menjadi keraguan.
Berfilsafat
Berfilsafat berarti berfikir reflektif untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan-pertanyaan mendasar (radikal = bertentangan) dan universal. Filsafat bertumpu pada kemampuan nalar / rasio manusia. Pemikiran filsafat bersifat spekulatif, artinya merenung,memikirkan sesuatu sedalam-dalamnya,tanpa keharusan ada kontak langsung dengan objek yang difikirkan.
Adapun macam-macam filsafat terbagi menajdi filsafat spekulatif dan filsafat analitik.
Filsafat Pendidikan
- Menginspirasi
- Menganalisis
- Memperspektifkan
- Menginvestigasi
Masalah Pendidikan
- Apakah hakikat pendidikan ?
- Mengapa harus ada pada manusia dan merupakan hakikat hidup manusia ?
- Apakah pendidikan itu berguna untuk membina kepribadian manusia ?
- Apakah sebenarnya tujuan pendidikan itu ?
Realitas dalam pendidikan salah satunya menyangkut konten kurikulum.
Adapun macam-macam filsafat yang lain, seperti :
- Filsafat Idealisme ( Mewariskan moral dan budaya )
- Realitas sebagai nonmaterial (sesuatu yang ideal, tak berwujud)
- Kehidupan yang ideal
- Hubungan guru dan murid harus berdasarkan sesuatu yang absolut ke arah kebajikan( Kebaikan ), kebenaran dan keindahan. Idealisme melahirkan teori pendidkan esensialisme. Pendidikan melahirkan moralitas menurut filsafat idealisme.
- Melihat dunia sebagai objek yang nyata
- Pengenalan terhadap dunia yang nyata
- Orientasi digagas oleh Aristoteles, Al-Kindi, Al-Faradi
- Belajar melalui inderanya
3. Filsafat Thomisme
- Keyakinan agama dan kemampuan berfikir (rasio). Teori perenialisme biasanya pada pendidikan menggabungkan antara akal dan agama.
4. Filsafat Pragmatisme biasanya pemikiran praktis, sesuai dengan keadaan.
5. Filsafat Eksistensialisme biasanya mengutamakan eksistensi pengalaman. Adapun pandangan eksistensialisme tentang pendidikan yakni, pada pendidikan harus humanis ( berperikemanusiaan ), harus membangkitkan kesadaran akan eksistensinya.
6. Filsafat Progressivisme, yang terpenting adalah memikirkan kemajuan (segala sesuatu ke depan)
7. Post Modern (sesudah modern)
Zaman modern serba universal, menekankan rasio, ekonomi kapitalistik, efisiensi dan efektivitas.
Paham Post Modern
Post Modern biasanya dimulai dengan memiliki bakat dan kemauan sendiri dapat dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Hubungan Filsafat dan Pendidikan
- Hubungan Keharusan
Dikarenakan mencari nilai-nilai ideal (cita-cita) yang lebih baik, pendidikan mengaktualisasikan (mencapai) nilai-nilai dalam kehidupan manusia.
- Dasar Pendidikan
Guna filsafat adalah menyusun tujuan dan metodologi pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar