Rabu, 05 Desember 2018

Resume Penglab (KKL(3) - A1C317009


RESUME PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA
‘’KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM’’



Nama : Dwi Cahyaningsih
                                                       NIM : A1C317009
                        Kelas : Pendidikan Fisika Reguler A 2017



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018




KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM
Keselamatan kerja di laboratorium adalah menyangkut keselamatan orang yang melakukan kegiatan di laboratorium dan keselamatan alat-alat laboratorium yang digunakannya.Keselamatan kerja di laboratorium perlu diperhatikan dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi orang yang melakukan kegiatan atau pekerjaan di laboratorium dan mencegah terjadinya kerusakan alat laboratorium yang digunakannya.
1.      Tata Tertib Laboratorium
a.       Disiplin waktu melaksanakan dan mengikuti kegiatan di laboratorium
b.      Cara berpakaian untuk bekerja di laboratorium
c.       Cara bertutur kata, dan berperilaku di dalam laboratorium
d.      Barang bawaan yang boleh dan yang tidak boleh dibawa kedalam dan keluar
      laboratorium
e.       Prosedur peminjaman, pemakaian dan pengembalian alat-alat laboratorium
f.       Keselamatan kerja dan keselamatan alat-alat laboratorium

1.      Jenis-Jenis kecelakaan di Lab
A.    Terluka,disebabkan oleh pecahan kaca dan atau tertusuk benda-benda tajam yang lain.
B.     Terbakar, disebabkan tersentuh api atau benda panas lain, dan oleh bahan kimia
     tertentu seperti fosfor
C.     Terkena racun (keracunan) , keracunan ini terjadi karena bekerja menggunakan
      zat beracun yang secara tidak sengaja dan atau kecerobohan masuk dalam tubuh.
D.    Terkena zat korosif ,seperti berbagai jenis asam
E.     Terkena radiasi.Misalnya sinar dari zat radioaktif ,sinar X dan sinar ultraviolet. 
F.      Terkena kejutan listrik ,pada waktu menggunakan listrik bertegangan tinggi.
G.    Aliran Listrik

2.      Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Lab
Keselamatan kerja laboratorium merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Ibarat seseorang yang tengah berjalan di jalan raya, bekerja di laboratorium juga memerlukan rambu-rambu sehingga selama dalam perjalanan dapat sampai tujuan dengan selamat.
Kecelakaan dapat terjadi bukan hanya karena tidak memperhatikan etika berkendara dan rambu-rambu lalu lintas, tetapi juga dapat terjadi ketika ada orang lain yang lalai. Sama halnya dengan kecelakaan kerja di laboratorium, tentu bukanlah kejadian yang disengaja, tetapi bisa terjadi apabila ada kelalaian dari diri sendiri dan orang lain. Artinya, semua pihak sangat berperan dalam menerapkan budaya keselamatan kerja.
Bekerja di laboratorium dengan nyaman akan mempengaruhi kelancaran aktivitas kerja dan kecelakaan kerja dapat dihindari. Kecelakaan kerja di laboratorium bisa menimbulkan kerugian materi serta adanya korban manusia. Kecelakaan kerja dapat menyebabkan korban mengalami luka, cacat fisik, gangguan kesehatan, trauma, bahkan dapat mengancam nyawa seseorang. Semua kemungkinan ini dapat dicegah dengan memperhatikan pedoman keselamatan kerja.
Alat dan instrumentasi
Penggunaan alat-alat gelas laboratorium yang tidak sesuai dengan fungsi dan cara pemakaian yang benar dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Menuangkan larutan asam ke dalam buret tanpa bantuan corong gelas atau dengan menaiki meja kerja dapat menyebabkan resiko percikan bahan kimia di wajah atau tangan. Alat gelas yang telah berkurang fungsi dan kegunaannya, seperti ada bagian yang telah hilang, retak atau pecah sebaiknya tidak lagi digunakan. Instrumentasi yang tidak layak pakai juga tidak digunakan, seperti necara yang telah rusak sehingga menimbulkan kesalahan penimbangan, dapat berakibat kesalahan dalam pembuatan bahan atau campuran reaksi. Sentrifuge yang rusak sebaiknya tidak digunakan.

  Langkah-langkah dalam pertolongan pertama pada kecelakaan
Tujuan pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan adalah :
1.  Mempertahankan korban agar tetap hidup;
2. Membuat korban agar tetap stabil dan tidak lebih parah;
3.  Mengurangi rasa nyeri, tidak nyaman atau rasa cemas pada korban.

Jika terjadi kecelakaan hendaklah seseorang:
1.  Segera memberitahu bagian keamanan untuk segera mencari pertolongan;.
2.  Menyiapkan beberapa informasi yang meliputi:
·       kondisi penderita
·       perincian penyebab kecelakaan
·       lokasi kecelakaan (nomor ruang dan nama gedung)
3.    Melakukan pertolongan pertama prosedur emergency:
·       menjauhkan korban dari penyebab kecelakaan;
·       mencari penyebab utama kecelakaan;
·       memberikan pertolongan pertama; dan
·       membawa korban ke rumah sakit.
Sengatan listrik
·       Jangan sentuh korban yang sedang terkena sengatan listrik.
·       Putuskan segera kontak antara korban dengan sumber listrik dengan cara paling cepat, tepat dan aman.
·       Jika tidak dapat, gunakan bahan yang tidak menghantar listrik untuk memisahkan korban dari sumber listrik.
·       Jika korban mengalami luka, rawatlah seperti pada korban yang terluka.
·       Periksalah ABC-nya. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut. Jika jantung berhenti, lakukan CPR.



















Daftar Pustaka
Atmawidjaja, Sudana. 1999. Keselamatan Kerja dan Penanggulangan Bahaya di Laboratorium.
 Bandung. LP3 ITB

Kadarohman, Asef. 2007. Management Laboratorium IPA. Jakarta : Departemen
Agama Indonesia



Tidak ada komentar: