Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kali inis aya akan membagikan materi mengenai konsep perkembangan peserta didik.
ummu_zulfa
cheer up!!! teruslah berjuang dan jangan pernah menyerah!!! fighting!!!!
▼
Sabtu, 06 April 2013
KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
A. Pengertian Perkembangan Peserta Didik
Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (UU No. 20 Tahun 2003 SISIDIKNAS, pasal 1 ayat 4).
UU no 20/2003 tentang SISDIKNAS.
Γ psl 13 - Jalur Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.
Γ psl. 14 - Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
Γ psl. 15 – Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.
Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing.
Perkembangan peserta didik merupakan bagian dari pengkajian dan penerapan psikologi perkembangan yang secara khusus mempelajarai aspek-aspek perkembangan individu yang berada pada tahap usia sekolah dan sekolah menengah. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.
Berdasarkan pengertian peserta didik dapat dikemukakan bahwa :
Peserta Didik adalah individu yang memiliki potensi fisik yang psikis yang khas, sehingga ia merupakan insan yang unik. Potensi-potensi khas yang dimilikinya ini perlu dikembangkan dan diaktualisasikan sehingga mampu mencapai taraf perkembangan yang optimal
Peserta Didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya, peserta didik tengah mengalami perubahan-perubahan dalam dirinya secara wajar, baik yang ditujukan diri sendiri, maupun yang diarahkan pada penyesuaian dengan lingkungannya
Peserta didik adalah individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi. Sebagai inidvidu yang sedang berkembang maka proses pemberian bantuan dan bimbingan perlu mengacu pada tingkat perkembangnnya
Peserta Didik adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Dalam perkembangannya peserta didik memiliki kemampuan dan berkembang ke arah kedewasaan dan terdapat kecenderungan untuk melepaskan diri dari kebergantungan pada pihak lain.
B. Tujuan Mempelajari Perkembangan Peserta Didik
Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik
Dapat merespon perilaku peserta didik secara tepat
Membantu mengenali adanya penyimpangan yang terjadi pada diri peserta didik
Untuk membantu memahami diri sendiri sehingga dapat berperilaku secara tepat
C. Manfaat mempelajari Perkembangan Peserta Didik
1. Bagi Pendidik
a. Memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosi, dan moral
b. Memberi gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.
2. Bagi Peserta Didik
a. Memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep perkembangan peserta didik sebagai indvidu maupun makhluk sosial dalam menjalani tahapan perkembangan dari prenatal hingga lanjut usia
b. Mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki dalam proses pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangannya.
D. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik
1. Faktor Internal
a. Kondisi Fisik
Faktor fisik merupakan faktor bilogis individu yang merujuk pada faktor genetik yang diturunkan oleh kedua orangtuanya. Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi janin disamping keunikan yang telah ada pada kedua orangtuanya.
b. Kondisi Psikis
Kondisi fisik dan psikis inidvidu sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral. Kondisi fisik yang yang tidak sempurna atacacat juga berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya. Begitupun ketidakmampuan intelektual dapat disebabkan karena kerusakan sistem syaraf, kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, senitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian. Semua kondisi ini sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menjalankan proses kehidupannya.
b. Lingkungan Non Fisik
Faktor non fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat. Beberapa faktor yang berkenaan dengan faktor non fisik seperti stimulasi motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang dari orangtua.
Demikian materi jurnal yang dapat saya bagikan . Semoga bermanfaat bagi kita semua. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.♡
Selasa, 20 Maret 2018
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh . Kali ini saya akan membagikan sebuah materi dari jurnal Perkembangan Peserta Didik
Jurnal Perkembangan Peserta Didik
More info
JURNAL PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Prof. Dr. Mustaji, M.Pd
Dosen Program Studi TP FIP Universitas Negeri Surabaya
Abstrak.
Pengembangan kemampuan berpikir kristis dan kreatif sertamemecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan siswa adalah penting. Kesadaran ini perlu dijadikan pijakan dalam pengembangan kurikulum dengan mengedepankan pembelajaran konstekstual. Untuk itu para guru perlu berbuat, merancang secara serius pembelajaran yang didasarkan pada premis proses belajar. Kemampuan berpikir kristis dan kreatif dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran. Kemampuan itu da mencakup beberapa hal, diantaranya, (1) membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan bijak, () mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman dan kemahiran berfikir secara lebih praktik baik di dalam atau di luar sekolah, (!) menghasilkan idea atau ciptaan yang kreatif dan ino"atif, (#) mengatasi cara$cara berfikir yang terburu$buru, kabur dan sempit, (%) meningkatkan aspek kognitif dan afektif, dan (&) bersikap terbuka dalam menerima dan memberi pendapat, membuat pertimbangan berdasarkan alasan dan bukti, serta berani memberi pandangan dan kritik
A. Pendahuluan
Sering kita mendengar ungkapan dari seorang guru mengenai banyaknya siswa yang `tidak berpikir’. Mereka pergi ke sekoa! tetapi "ara bea#ar mereka terbatas mendengarkan keterangan guru$ kemudian tidak men"oba mema!ami materi yang dia#arkan oe! guru. Saat u#ian$ para siswa mengungkapkan kembai materi yang tea! mereka !a%akan itu. &ara bea#ar seperti ini$ bukana! suatu keber!asian$ dan merupakan "ara bea#ar yang tidak kita inginkan. Mengenai niai dan u#ian$ !arus diakui ba!wa siswa tersebut bisa men#awab pertanyaan.Sebagian dari mereka mungkin mendapat niai yang tinggi dan dianggap siswa yang sukses. Meskipun beum ada !asi peneitian yang kongkret$ ba!wa seandainya para siswa tersebut ditanya'setea! u#ian seesai'apaka! mereka masi! ingat materi yang tea! mereka pea#ari$ makatidak !eran kaau mereka suda! upa apa yang tea! mereka pea#ari.Proses pembea#aran sebagaimana digambarkan di atas banyak kita temukan di sekoa!'sekoa!. Proses pembea#aran baru diaknasakan untuk men"apai tu#uan pembea#aran pada tingkat renda!yakni mengeta!ui$ mema!ami$ dan menggunakan beum mampu menumbu!kan kebiasaan berpikir kreati% yakni suatu yang paing esensi dari dimensi bea#ar. Sebagian besar guru beum meran"ang pembea#aran yang mengembangkan kemampuan berpikir ()amdi$ *++*,Proses pembea#aran sebagian besar masi! men#adikan anak tidak bisa$ men#adi bisa. )egiatan bea#ar berupa kegiatan menamba! pengeta!uan$ kegiatan meng!adiri$ mendengar dan men"atat pen#easan guru$ serta men#awab se"ara tertuis soa'soa yang diberikan saat berangsungnya u#ian. Pembea#aran baru diimpementasikan pada tataran proses menyampaikan$ memberikan$ mentrans%er imu pengeta!uan dari guru kepada siswa.
You're reading a preview
Sekian dan terimakasih . Semoga bermanfaat . Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaratuh
Jurnal Perkembangan Peserta Didik
More info
JURNAL PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Prof. Dr. Mustaji, M.Pd
Dosen Program Studi TP FIP Universitas Negeri Surabaya
Abstrak.
Pengembangan kemampuan berpikir kristis dan kreatif sertamemecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupan siswa adalah penting. Kesadaran ini perlu dijadikan pijakan dalam pengembangan kurikulum dengan mengedepankan pembelajaran konstekstual. Untuk itu para guru perlu berbuat, merancang secara serius pembelajaran yang didasarkan pada premis proses belajar. Kemampuan berpikir kristis dan kreatif dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran. Kemampuan itu da mencakup beberapa hal, diantaranya, (1) membuat keputusan dan menyelesaikan masalah dengan bijak, () mengaplikasikan pengetahuan, pengalaman dan kemahiran berfikir secara lebih praktik baik di dalam atau di luar sekolah, (!) menghasilkan idea atau ciptaan yang kreatif dan ino"atif, (#) mengatasi cara$cara berfikir yang terburu$buru, kabur dan sempit, (%) meningkatkan aspek kognitif dan afektif, dan (&) bersikap terbuka dalam menerima dan memberi pendapat, membuat pertimbangan berdasarkan alasan dan bukti, serta berani memberi pandangan dan kritik
A. Pendahuluan
Sering kita mendengar ungkapan dari seorang guru mengenai banyaknya siswa yang `tidak berpikir’. Mereka pergi ke sekoa! tetapi "ara bea#ar mereka terbatas mendengarkan keterangan guru$ kemudian tidak men"oba mema!ami materi yang dia#arkan oe! guru. Saat u#ian$ para siswa mengungkapkan kembai materi yang tea! mereka !a%akan itu. &ara bea#ar seperti ini$ bukana! suatu keber!asian$ dan merupakan "ara bea#ar yang tidak kita inginkan. Mengenai niai dan u#ian$ !arus diakui ba!wa siswa tersebut bisa men#awab pertanyaan.Sebagian dari mereka mungkin mendapat niai yang tinggi dan dianggap siswa yang sukses. Meskipun beum ada !asi peneitian yang kongkret$ ba!wa seandainya para siswa tersebut ditanya'setea! u#ian seesai'apaka! mereka masi! ingat materi yang tea! mereka pea#ari$ makatidak !eran kaau mereka suda! upa apa yang tea! mereka pea#ari.Proses pembea#aran sebagaimana digambarkan di atas banyak kita temukan di sekoa!'sekoa!. Proses pembea#aran baru diaknasakan untuk men"apai tu#uan pembea#aran pada tingkat renda!yakni mengeta!ui$ mema!ami$ dan menggunakan beum mampu menumbu!kan kebiasaan berpikir kreati% yakni suatu yang paing esensi dari dimensi bea#ar. Sebagian besar guru beum meran"ang pembea#aran yang mengembangkan kemampuan berpikir ()amdi$ *++*,Proses pembea#aran sebagian besar masi! men#adikan anak tidak bisa$ men#adi bisa. )egiatan bea#ar berupa kegiatan menamba! pengeta!uan$ kegiatan meng!adiri$ mendengar dan men"atat pen#easan guru$ serta men#awab se"ara tertuis soa'soa yang diberikan saat berangsungnya u#ian. Pembea#aran baru diimpementasikan pada tataran proses menyampaikan$ memberikan$ mentrans%er imu pengeta!uan dari guru kepada siswa.
You're reading a preview
Sekian dan terimakasih . Semoga bermanfaat . Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaratuh
PERKEMBANGAN FISIK PADA REMAJA
1. APA KARAKTERISTIK MASA REMAJA?
Seperti dalam perkembangan selama masa kanak-kanak, faktor genetik, biologis, lingkungan, dan sosial saling berinteraksi dalam perkembangan remaja. Selama dekade pertama kehidupan mereka, remaja mengalami ribuan jam interaksi dengan orangtua, teman sebaya, dan guru, tetapi sekarang mereka menghadapi perubahan biologis yang dramatis, pengalaman baru, dan tugas-tugas perkembangan yang baru.
Masa kanak-kanak ke masa remaja memiliki transisi yang melibatkan sejumlah perubahan biologis, kognitif, dan sosio-emosional. Di anatara perubahan biologis adalah percepatan pertumbuhan, perubahan hormonal, dan kematangan seksual yang datang dengan pubertas. Pada masa remaja awal, perubahan terjadi dalam otak yang memungkinkan untu berpikir lebih maju. Juga pada saat itu, remaja mulai begadang dan tidur lebih telat di pagi hari.
Di antara perubahan kognitif yang terjadi selama transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja adalah peningkatan dalam berpikir abstrak, idealis, dan logis. Ketika mereka melakukan transisi tersebut, remaja mulai berpikir secara lebih egosentris, sering merasa bahwa mereka berada di punggung, unik, dan tidak terkalahkan.
Di antara perubahan sosio-emosional yang dialami remaja adalah pencarian untuk kebebasan, konflik dengan orangtua, dan keinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebaya. Percakapan dengan teman-teman menjadi lebih intim dan memasukkan lebih banyak keterbukaan diri.
2. APA ASPEK-ASPEK FISIK DAN PSIKOLOGIS DARI PUBERTAS
Pubertas adalah masa kematangan fisik yang cepat yang melibatkan perubahan hormonal dan tubuh yang terjadi terutama selama masa remaja awal.
Para peneliti telah menemukan bahwa karakteristik pubertas laki-laki biasanya berkembang dalam urutan sebagai berikut ini : peningkatan ukuran penis dan testis, munculnya bulu kemaluan yang lurus, perubahan suara kecil, ejakulasi pertama (yang biasanya terjadi melalui masturbasi atau mimpi basah), munculnya bulu kemaluan yang keriting, permulaan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan yang maksimum, pertumbuhan bulu di ketiak, perubahan suara lebih terdeteksi, dan, akhirnya pertumbuhan bulu di wajah.
Apa urutan penampilan perubahan fisik pada wanita? Pertama, salah satu di antara payudara yang membesar atau munculnya bulu kemaluan. Kemudian, munculnya bulu di ketiak. Ketika perubahan-perubahan tersebut terjadi, perempuan tumbuh lebih tinggi dan pinggulnya lebih besar daripada bahunya. Menstruasi pertama yang terjadi pada anak perempuan datang agak terlambat dalam siklus pubertas.
Di balik adanya kumis pertama pada anak laki-laki dan pelebaran pinggul pada anak perempuan adalah banjir hormon, bahan kimia berpengaruh yang disekresi oleh kelenjar endokrin dan dibawa ke seluruh tubuh oleh aliran darah. Peran sistem endokrin dalam pubertas melibatkan interaksi antara hipotalamus, kelenjar pututari, dan gonad.
Konstentrasi hormon tertentu meningkat secara dramatis selama masa remaja. Testosteron merupkan hormon yang diasosiasikan dengan perkembangan kelamin pada anak laki-laki, pertambahan tinggi badan, dan perubahan suara. Estradiol adalah jenis estrogen ; pada anak perempuan diasosiasikan dengan perkembangan payudara, rahim, dan rangka.
Bagi kebanyakan anak laki-laki, urutan pubertas dapat dimulai paling awal pada usia 10 tahun atau paling lambat pada usia 13 tahun, dan mungkin berakhir paling awal pada usia 13 tahun atau paling telat pada usia 17 tahun. Jadi, kisaran normal adalah cukup lebar bahwa diketahui dua anak laki-laki yang usia kronologisnya sama, satu anak laki-laki tersebut dapat menyelesaikan urutan pubertasnya sebelum anak lainnya memulai rangkaian pubertasnya. Bagi anak perempuan, menstruasi pertama dianggap dalam batas normal jika muncul antara usia 9 dan 15 tahun.
Sumber : Santrock, John W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta : Salemba Humanika.
Sumber : Santrock, John W. 2011. Masa Perkembangan Anak. Jakarta : Salemba Humanika.
Rabu, 07 Maret 2018
Perkembangan Bakat Khusus
Perkembangan Bakat Khusus
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kali ini saya akan membagikan materi tentang perkembangan bakat khusus.
7.1 Definisi Bakat Khusus
Bakat mengandung makna kemampuan bawaan yang masih bersifat potensial atau aten dan memerlukan pengembangan lebih lanjut.
7.2 Jenis-jenis Bakat Khusus
1. Bakat akademik khusus
2. Bakat kreatif-produktif
3. Bakat seni
4. Bakat kinestetik/psikomotorik
5. Bakat sosial
7.3 Hubungan antara bakat dan prestasi
Bakat dibawa sejak lahir sehingga dikembangkan menjadi prestasi
7.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
Faktor internal yaitu sebagai berikut
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil resiko
4. Keuletan dalam mengambil tantangan
5. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul
Sedangkan faktor eksternal,yaitu :
1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2. Sarana dan prasana
3. Dukungan dan dorongan orang tua / keluarga
4. Lingkungan tempat tinggal
5. Pola asuh orang tua
7.5 Perbedaan individual dalam bakat khusus
Memiliki perbedaan tidak sama walaupun dalam jenis yang sama
7.6 upaya pengembangan bakat khusus remaja dan implikasinya bagi pendidikan
1. Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dan remaja. Contoh : Mengikuti perlombaan.
2. Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi yang tinggi di kalangan anak dan remaja
3. Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja
4. Mengembangkan program pendidikan di sekolah dengan kurikulum berdiferensiasi.
Demikian materi ini yang dapat saya bagikan . Semoga bermanfaat . Goodluckπππππ
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kali ini saya akan membagikan materi tentang perkembangan bakat khusus.
7.1 Definisi Bakat Khusus
Bakat mengandung makna kemampuan bawaan yang masih bersifat potensial atau aten dan memerlukan pengembangan lebih lanjut.
7.2 Jenis-jenis Bakat Khusus
1. Bakat akademik khusus
2. Bakat kreatif-produktif
3. Bakat seni
4. Bakat kinestetik/psikomotorik
5. Bakat sosial
7.3 Hubungan antara bakat dan prestasi
Bakat dibawa sejak lahir sehingga dikembangkan menjadi prestasi
7.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
Faktor internal yaitu sebagai berikut
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil resiko
4. Keuletan dalam mengambil tantangan
5. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul
Sedangkan faktor eksternal,yaitu :
1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2. Sarana dan prasana
3. Dukungan dan dorongan orang tua / keluarga
4. Lingkungan tempat tinggal
5. Pola asuh orang tua
7.5 Perbedaan individual dalam bakat khusus
Memiliki perbedaan tidak sama walaupun dalam jenis yang sama
7.6 upaya pengembangan bakat khusus remaja dan implikasinya bagi pendidikan
1. Mengembangkan situasi dan kondisi yang memberikan kesempatan bagi anak-anak dan remaja. Contoh : Mengikuti perlombaan.
2. Berupaya menumbuhkembangkan minat dan motif berprestasi yang tinggi di kalangan anak dan remaja
3. Meningkatkan kegigihan dan daya juang pada diri anak dan remaja
4. Mengembangkan program pendidikan di sekolah dengan kurikulum berdiferensiasi.
Demikian materi ini yang dapat saya bagikan . Semoga bermanfaat . Goodluckπππππ
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Perkembangan Emosi
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kali ini ,saya akan membagikan materi tentang Perkembangan Emosi
6.1 Definisi Emosi
Emosi dapat diartikan sebagai pikiran dan perasaan yang meluap-luap, berlebihan, membara dan sebagainya.
6.2 Bentuk-bentuk Emosi
1. Amarah
2. Kesedihan
3. Rasa takut
4. Kenikmatan
5. Cinta
6. Terkejut
7. Jengkel
8. Malu
Disisi lain juga terdapat pobia yang dapat diartikan sebagai rasa takut yang berlebihan,takut yang tidak beralasan.
6.3 Hubungan Antar Emosi dan Tingkah Laku
1. Respons yang Cepat Tetapi Ceroboh
Dalam hal ini menginginkan sesuatu dengan cepat selesai,ingin buru-buru. Lebih ke bentuk rasa takut. Contoh : saat melaksanakan ujian ingin cepat.
2. Mendahulukan Perasaan Baru Kemudian Pikiran
Contoh : ketika mengendarai motor kemudian diklakson oleh orang lain di belakang kita. Tentu saja kita akan merasa terkejut dan berbagai ekspresi dilakukan.
3. Memperlakukan Realitas Sebagai Realitas Simbolik
Dalam hal ini, orang hanya menganggap ke hal yang realitas simbolik saja. Contoh : seseorang yang menggunakan pakaian. Penampilan yang belum tentu nyata sesuai dengan tingkah laku yang kita kira.
4. Masa Lampau Diposisikan Sebagai Masa Sekarang
Contoh : pada masa kanak-kanak sering mendapat pukulan yang menyakitkan, mak setelah dewasa akan bereaksi terhadap hardikan atau kemarahan dengan perasaan sangat takut atau dengan kebencian.
5. Realitas yang ditentukan oleh keadaan
Contoh: saat guru A yang memberikan tugas ketika setelah marah, sedangkan guru B memberi tugas ketika senang. Maka akan terlihat perbandingannya. Lebih menyukai pada guru yang senang tersebut.
Hubungan antara emosi dengan tingkah laku :
1. Teori sentral
Dalam hal ini ,emosi lebih dulu dibandingkan tingkah laku.
2. Teori Peripheral
Dalam hal ini, tingkah laku menimbulkan emosi
3. Teori kepribadian
Dalam hal ini, tidak dapat dipisahkan antara emosi dan tingkah laku tidak dapat dibedakan .
4. Teori Kedaruratan Emosi
Dalam hal ini, perilaku adalah keadaan reaksi tiba tiba terhadap emosi.
6.4 Karakteristik Peekembngan Emosi Remaja
1. Periode Pra-Remaja
Biasanya berlebihan sehingga merekamudah tersinggung dan cengeng, tetapi juga cepat merasa senang atau bahkan meledak-ledak.
2. Periode remaja Awal
Kontrol terhadap dirinya bertambah sulit dan mereka cepat marah dengan cara yang kurang wajar untuk meyakinkan dunia sekitarnya.
3. Periode Remaja Tengah
Tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan oleh remaja untuk dapat menuju ke arah mampu memikul sendiri seringkali menimbulkan masalah tersendiri bagi remaja.
4. Periode Remaja Akhir
Mereka sudah semakin memiliki kebebasan yang relatif terkendali serta emosinya pun sudah stabil.
6.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja
1. Perubahan jasmani
2. Perubahan pola interaksi dengan orangtua
3. Perubahan interaksi dengan teman sebaya
4. Perubahan pandangan luar
5. Perubahan interaksi dengan sekolah
Contoh : tidak jarang anak anak lebih percaya,patuh dan takut kepada guru ketimbang kepada orangtuanya.
6.6 Perbedaan individual dalam perkembangan emosi
Munculnya emosi seseorang sangat terganting atau dipengaruhi lingkungan,pengalaman,kebudayaan, keimanan,keluarga dan faktor ekonomi.
6.7 Upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya bagi pendidikan
1. Pengembangan keterampilan emosional
2. Pengembangan keterampilan kognitif
3. Pengembangan keterampilan perilaku
Demikian materi pelajaran yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat ππππWassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kali ini ,saya akan membagikan materi tentang Perkembangan Emosi
6.1 Definisi Emosi
Emosi dapat diartikan sebagai pikiran dan perasaan yang meluap-luap, berlebihan, membara dan sebagainya.
6.2 Bentuk-bentuk Emosi
1. Amarah
2. Kesedihan
3. Rasa takut
4. Kenikmatan
5. Cinta
6. Terkejut
7. Jengkel
8. Malu
Disisi lain juga terdapat pobia yang dapat diartikan sebagai rasa takut yang berlebihan,takut yang tidak beralasan.
6.3 Hubungan Antar Emosi dan Tingkah Laku
1. Respons yang Cepat Tetapi Ceroboh
Dalam hal ini menginginkan sesuatu dengan cepat selesai,ingin buru-buru. Lebih ke bentuk rasa takut. Contoh : saat melaksanakan ujian ingin cepat.
2. Mendahulukan Perasaan Baru Kemudian Pikiran
Contoh : ketika mengendarai motor kemudian diklakson oleh orang lain di belakang kita. Tentu saja kita akan merasa terkejut dan berbagai ekspresi dilakukan.
3. Memperlakukan Realitas Sebagai Realitas Simbolik
Dalam hal ini, orang hanya menganggap ke hal yang realitas simbolik saja. Contoh : seseorang yang menggunakan pakaian. Penampilan yang belum tentu nyata sesuai dengan tingkah laku yang kita kira.
4. Masa Lampau Diposisikan Sebagai Masa Sekarang
Contoh : pada masa kanak-kanak sering mendapat pukulan yang menyakitkan, mak setelah dewasa akan bereaksi terhadap hardikan atau kemarahan dengan perasaan sangat takut atau dengan kebencian.
5. Realitas yang ditentukan oleh keadaan
Contoh: saat guru A yang memberikan tugas ketika setelah marah, sedangkan guru B memberi tugas ketika senang. Maka akan terlihat perbandingannya. Lebih menyukai pada guru yang senang tersebut.
Hubungan antara emosi dengan tingkah laku :
1. Teori sentral
Dalam hal ini ,emosi lebih dulu dibandingkan tingkah laku.
2. Teori Peripheral
Dalam hal ini, tingkah laku menimbulkan emosi
3. Teori kepribadian
Dalam hal ini, tidak dapat dipisahkan antara emosi dan tingkah laku tidak dapat dibedakan .
4. Teori Kedaruratan Emosi
Dalam hal ini, perilaku adalah keadaan reaksi tiba tiba terhadap emosi.
6.4 Karakteristik Peekembngan Emosi Remaja
1. Periode Pra-Remaja
Biasanya berlebihan sehingga merekamudah tersinggung dan cengeng, tetapi juga cepat merasa senang atau bahkan meledak-ledak.
2. Periode remaja Awal
Kontrol terhadap dirinya bertambah sulit dan mereka cepat marah dengan cara yang kurang wajar untuk meyakinkan dunia sekitarnya.
3. Periode Remaja Tengah
Tanggung jawab hidup yang harus semakin ditingkatkan oleh remaja untuk dapat menuju ke arah mampu memikul sendiri seringkali menimbulkan masalah tersendiri bagi remaja.
4. Periode Remaja Akhir
Mereka sudah semakin memiliki kebebasan yang relatif terkendali serta emosinya pun sudah stabil.
6.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja
1. Perubahan jasmani
2. Perubahan pola interaksi dengan orangtua
3. Perubahan interaksi dengan teman sebaya
4. Perubahan pandangan luar
5. Perubahan interaksi dengan sekolah
Contoh : tidak jarang anak anak lebih percaya,patuh dan takut kepada guru ketimbang kepada orangtuanya.
6.6 Perbedaan individual dalam perkembangan emosi
Munculnya emosi seseorang sangat terganting atau dipengaruhi lingkungan,pengalaman,kebudayaan, keimanan,keluarga dan faktor ekonomi.
6.7 Upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya bagi pendidikan
1. Pengembangan keterampilan emosional
2. Pengembangan keterampilan kognitif
3. Pengembangan keterampilan perilaku
Demikian materi pelajaran yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat ππππWassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
MAKALAH PENGELOLAAN LABORATORIUM “SOP LABORATORIUM” DOSEN PENGAMPU : RAHMA DANI,S.Pd.,M.Pd DISUSUN OLEH: KELOMPOK ...
-
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kali ini saya akan membagikan postingan Strategi Pembelajaran Fisika tentang Strategi heor...
-
Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidia...