RESUME PENGELOLAAN LABORATORIUM FISIKA
‘’PROGRAM KERJA
LABORATORIUM’’
Nama : Dwi Cahyaningsih
NIM : A1C317009
Kelas : Pendidikan
Fisika Reguler A 2017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
PROGRAM KERJA LABORATORIUM
Sebagai salah satu sumber belajar di sekolah, adanya
Laboratorium membantu tercapainya misi dan visi sekolah tersebut. Mengingat
pentingnya peran laboratorium tersebut maka perlu adanya suatu pengelolaan atau
manajemen yang tepat dan cepat sehingga fungsi perpustakaan sekolah
benar-benar terwujud.
Laboratorium sebagai pusat penelitian dan kegiatan praktikum,
sudah selayaknya mendapatkan porsi dan posisi yang strategis guna
merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak, khususnya kepala sekolah
harus memberi perhatian lebih akan eksistensi laboratorium di sekolah.
1. Visi
dan Misi Lab
VISI
Menjadikan
Laboratorium Fisika sebagai laboratorium Pendidikan, Penelitian, Kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum dan mampu menyesuaikan dengan
kemajuan IPTEK
MISI
1. Memberikan
pelayanan kepada peserta didik untuk melakukan kegiatan praktikum,
penelitian dan kegiatan pembelajaran di laboratorium
2. Meningkatkan
prasarana dan sarana pembelajaran dan laboratorium fisika
3. Menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif dalam upaya meningkatkan mutu
pembelajaran.
2. Analisis
SWOT
CONTOH
: ANALISIS SWOT UNTUK LABORATORIUM FISIKA
- Strength
( Kekuatan)
1. Jumlah
siswa banyak
2. Ada
gedung yang memadai
3. Pimpinan
mendukung
- Weakness
( Kelemahan)
1. Alat
labor banyak tidak terawat
2. Peralatan
yang kurang memadai
3. Jumlah
guru yang kurang
- Opportunity
( Peluang)
1. Para
siswa akan unggul dan berprestasi bila ditunjang dengan sarana prasarana
laboratorium yang memadai
2. Lulusan
MIPA banyak dibutuhkan
3. Bidang
MIPA dapat prioritas
- Threat
( Ancaman )
1. Sekolah
lain lebih memadai
2. Dana
pemerintah untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sangat terbatas
3. Alumni
tak berprestasi baik
3. Rencana
Strategis Lab
Laboratorium
merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
bagi siswa. Bahkan sebenarnya laboratorium memiliki multifungsi untuk
tercapainya kompetensi ilmiah bagi siswa. Laboratorium sangat diperlukan untuk
mendukung keefektifan pelaksanaan proses pembelajaran dalam hal ini sebagai
sarana belajar, sebagai media, serta sekaligus sebagai sumber belajar. Selain
itu, laboratorium juga dapat didayagunakan secara lebih luas untuk melakukan
eksplorasi pengetahuan dan keterampilan siswa melalui kegiatan penelitian.
Agar kesinambungan dan daya guna laboratorium
dapat dipertahankan, laboratorium perlu dikelola secara baik. Dalam
kenyataannya, berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum
dan Inspektorat Jenderal diperoleh informasi bahwa masih banyak laboratorium
sekolah yang belum dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Bahkan pengelolaan dan
pemanfaatannya sebagai sumber belajar belum optimal atau ada yang belum
digunakan sama sekali, serta masih banyak sekolah yang memiliki keterbatasan
fasisilitas laboratorium. Sehingga hal ini menjadi kendala dalam pelaksanaan
praktikum di sekolah (Anonim, 2003).
Kurangnya perhatian pengelolaan laboratorium,
baik pemenuhan alat dan bahan praktik menyebabkan minimnya pengetahuan siswa
tentang pelajaran yang diterima dalam kelas. Siswa hanya sebatas mengetahui
teori, tanpa mengerti praktik secara ilmiah.
Pada dasarnya pengelolaan laboratorium
merupakan tanggungjawab bersama, baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena
itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil
untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja. Mengatur dan
memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap
berfungsi sebagaimana mestinya sehingga diperlukan usaha dari pihak terkait
untuk memberdayakan dan mengaktifkan kembali fungsi laboratorium secara optimal
di sekolah-sekolah demi meningkatkan mutu pendidikan.
Untuk pengembangan pengelolaan
laboratorium memerlukan strategi yang tepat yang tertuang dalam rencana
strategis (renstra). Langkah-langkah pengembangan pengelolaan laboratorium
di sekolah sebagai berikut. Pertama, potensi dan masalah.
Pada bagian ini mengidentifikasi mengenai potensi atau kekuatan sekolah dan
kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh sekolah.
Kedua, mengumpulkan informasi. Setelah potensi dan masalah yang
dimiliki sekolah diketahui, selanjutnya dilakukan pengumpulan berbagai
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk dalam
bentuk draf rencana strategis yang diharapkan dapat digunakan untuk
mengembangkan pengelolaan laboratorium di sekolah.
Dalam pengumpulan informasi dilakukan analisis
SWOT untuk mengidentifîkasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan acaman
untuk strategi pengembangan pengelolaan laboratorium yang berdasarkan pada
hasil FGD.
Ketiga, desain produk. Desain produk dikembangkan dari hasil analisis
SWOT yang dilakukan dengan menganalisis faktor internal dan
faktor eksternal sekolah guna merumuskan dan menyusun
strategi-strategi agresif yang digunakan untuk mengembangkan pengelolaan
laboratorium di sekolah.
Keempat, validasi desain produk dan perbaikan desain produk. Produk
berupa rencana strategis yang telah disusun kemudian divalidasi oleh pakar.
Dari hasil validasi digunakan perbaikan desain produk, kemudian desain produk
yang sudah diperbaiki dikoordinasikan dengan kepala sekolah untuk dilakukan
pembahasan mendalam bersama seluruh warga sekolah.
Jika semua sepakat, maka renstra akan
diujicobakan, sehingga dapat diketahui tingkat keberhasilan dan keefektifan
dari strategi yang sudah dibuat. Umpan balik dari lapangan selanjutnya akan
digunakan sebagai kajian lebih lanjut, sehingga produk benar-benar dapat
dilaksanakan dan mampu memberikan solusi permasalahan di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar